Jumat, 14 Juni 2013, Tempat : Ruang Rapat Departemen Sosiologi, Gedung C Lantai 2 FISIP UI Depok, 14:00 WIB, Penyelengara : Departemen Sosiologi FISIP UI
Diskusi Komunitas Sosiologi
Semester Genap 2013
Diskusi 1: Kamis, 17 Januari 2013
Mobilitas Sosial Vertikal Antar Generasi: Kajian Terhadap Masyarakat Kota di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.
Indera Ratna Irawati Pattinasary
Abstrak. Tujuan disertasi untuk melakukan kategorisasi kelas sosial dan analisis mobilitas sosial. Kategorisasi kelas menggunakan model socio-economic index dari Duncan dan class categories dari Goldthorpe. Mobilitas sosial dianalisis dengan mobilitas absolut, relatif, dan faktor-faktor yang berpengaruh pada mobilitas naik. Konsep yang digunakan adalah kelas, kategorisasi kelas, dan mobilitas sosial. Metode penelitian berupa data sekunder IFLS dan wawancara mendalam. Temuan mobilitas absolut berupa kecenderungan kesamaan kelas responden dengan orang tua. Mobilitas kelas teratas dan terendah sangat terbatas, sedangkan pada empat kelas lainnya terjadi peluang mobilitas naik. Hasil mobilitas relatif menunjukkan rendahnya kecairan sosial. Faktor jender, usia dan pendidikan berpengaruh pada mobilitas naik.
Kata kunci. Mobilitas sosial * Mobilitas Absolut * Mobilitas Relatif * Kecairan Sosial * Kelas Sosial.
Diskusi 2: Kamis, 31 Januari 2013
Kelangkaan Air, Sistem Pengaturan Baru dan Konflik Sosial. Studi Tata Kelola Air Irigasi di Sumbawa Barat.
Shanty Novriaty
Abstrak.Salah satu identitas air adalah sebagai barang publik yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja. Namun kelangkaannya membuat air menjadi sumberdaya yang sangat berharga dan kerap menimbulkan konflik untuk mendapatkannya. Untuk menghindari over-eksploitasi dan konflik, masyarakat membuat institusi dan sistem pengaturan sendiri (self –organized system). Seringkali elit komunitas menjadi aktor yang sangat berperan di dalam pengaturan ini. Kehadiran irigasi untuk mengatasi kelangkaan air membawa institusi dan sistem pengaturan baru. Aktor-aktor lama tidak selalu dilibatkan kembali di dalam sistem baru dan hal ini tidak jarang menimbulkan persoalan sendiri. Studi ini ingin melihat bagaimana proses-proses sosial yang terjadi dalam pengaturan baru ini, di mana posisi dan peran elit lokal serta konflik-konflik yang terjadi terkait pengaturan alokasi air yang baru untuk anggota masyarakat.
Kata kunci. Kelangkaan Air * Konflik Sosial * Tata Kelola Air.
Diskusi 3: Kamis, 21 Februari 2013
Multicultural Values among Mothers
Evelyn Suleeman
Abstract. Officially Indonesia recognizes diversity in ethnic groups and religions as reflected in its national symbol named Bhineka Tunggal Ika (Unity in Diversity). While Indonesia has around three hundreds ethnic groups, the government recognizes only six religions (Hinduism, Buddhism, Islam, Protestantism, Catholicism, and Confucianism). The relationship between religious groups in Indonesia since colonial times until the reform era shows more conflictual than harmonious relationships, both at the local or national level. Several agencies have conducted studies of religious life in Indonesia but none of them has examined how the role of family in socializing their children to be tolerant or intolerant toward people of other faiths. This paper discussed a part of a survey conducted among mothers and primary school children from three different religious affiliated schools (Islam, Protestant, and Catholic) in Depok area. The purpose of the survey is to see how mother socializes their children on multicultural values by choosing friends, close friends as well as teachers who have different religion background from them.
Keywords. Multicultural values * Religion * Primary Education * Socialization.
Diskusi 4: Kamis, 28 Februari 2013
Intervensi Sosiologis: Sebuah Tantangan Metodologis.
Lucia Ratih Kusumadewi
Abstrak.Intervensi Sosiologis dirancang khusus untuk mendekati gerakan sosial. Diperkenalkan kepada publik pertama kali tahun 1978 oleh sosiolog Perancis terkemuka, Alain Touraine, intervensi sosisologis telah mendapat aspresiasi yang besar dari para sosiolog di berbagai belahan dunia, telah melalui berbagai proses adaptasi dan telah melahirkan inovasi-inovasi baru. Lebih dari sekedar metodologi, intervensi sosiologis memberi ruang kepada sosiolog untuk berpartisipasi dalam pembangunan Subjek dan aktor sosial, sekaligus semakin mempertegas signifikansi sosiologi jaman ini. Tulisan ini mengulas tentang pendekatan intervensi sosiologis, sejarah kelahiran, konstruksi teoretis, prinsip-prinsip dasar, proses dan tahapan intervensi sosiologis, perbedaan dan persamaannya dengan beberapa metode penelitian kualitatif lainnya, serta tantangan-tantangan utamanya.
Kata kunci. Aktor sosial * Alain Touraine * Gerakan sosial * Intervensi sosiologis * Subjek.
Diskusi 5: Kamis, 7 Maret 2013
Indeks Radikalisme Keagamaan di Indonesia
Lugina Setyawati, Iwan Gardono Sudjatmiko, Daisy Indira Yasmine, Andi Rahman, Abdil Mughis, Sakti Wira Yudha.
Abstrak. Radikalisme keagamaan di Indonesia merupakan gejala yang kompleks, baik pelaku, faktor-faktor penyebab, konteks, pemicu, dan sebagainya. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan bagaimana faktor sosial, ekonomi, politik, budaya, membentuk gejala radikalisme keagamaan (khususnya Islam) di Indonesia. Kedua, bagaimana faktor-faktor tersebut bekerja sehingga memunculkan gejala radikalisme keagamaan pada tingkat individu, kelompok/lembaga, dan struktur sosial, baik lokal, nasional maupun global. Dan yang ketiga, ingin menggambarkan bagaimana faktor-faktor tersebut saling berkaitan sehingga mendorong lahirnya gejala radikalisme keagamaan. Penelitian untuk penyusunan indeks ini melalui dua tahap. Tahap pertama adalah melakukan pemetaan definisi konseptual dan operasional untuk mengukur gejala radikalisme baik dari kalangan akademisi maupun praktisi atau aktivis dengan metode studi literatur, wawancara dan FGD (Focus Group Discussion) dengan tokoh-tokoh ahli tentang radikalisme ini. Tahap kedua, adalah melakukan uji indikator-indikator radikalisme yang telah disusun berdasarkan temuan yang diperoleh di tahap pertama dengan metode penelitian survei.
Kata Kunci. Akademisi * Indeks * Indonesia * Praktisi * Radikalisme Agama.
Diskusi 6: Kamis, 21 Maret 2013
Corruption in Indonesia: Reconstructing The Organisational Institutionalism Approach.
Meuthia Ganie-Rochman
Abstract. Of all the social sciences, sociology might be expected to the one most concerned about corruption, and to have developed a consolidated perspective of this problem. Surprisingly, however, this is not the case. Since Alatas published his seminal work in the 1970s on the sociology of corruption, no book has dealt systematically with the problem of corruption from the sociological perspective. The articles that have been published in journals or books apply particular sociological concepts such as gratification (Granovetter), interests, identities, and organisational frameworks (Misangyi, 2008), networks(Klinken and Aspinal, 2001), social trust and legitimacy (Jimenez, 2004), and social capital (Widmalm, 2004). The article by Granovetter on gratification (2007) aside, most articles attempt to analyse cases by applying particular concepts rather than problematizing them. Moreover, sociology has yet to develop theoretical framework of corruption, rather than simply applying concepts. The concepts used in most articles are loose, and in some cases mix sociological, public administration, and political concepts. This article aims to construct a framework of organisational institutionalism to understand corruption in Indonesia. Section one presents selected cases of corruption in Indonesia.Section two provides an overview of several analytical sociological works on corruption. They are applied to cases of corruption in Indonesia to show that these sociological analyses fall short when it comes to a country with rampant corruption. Section three of the paper constructs a framework of organisational institutionalism that is based on academic thought on this subject. Section four extrapolates from the cases dimensions that contribute organisational institutionalism framework.
Keywords. Corruption * Indonesia * Organisational Institutionalism.
Diskusi 7: Kamis, 4 April 2013
Mengenal Public Sociology
Ganda Upaya
Abstrak tidak tersedia
Diskusi 8: Kamis,
Decentralization and The Indonesian Industrialization Strategy In The Post New Order Era: The Case Study of The Indonesian Oil and Gas Sector In The Province of West Papua
Francisia Eri Seda
Abstract. The research of “Decentralization and The Indonesian Industrialization Strategy In The Post New Order Era: The Case Study of The Indonesian Oil and Gas Sector In The Province of West Papua,” is proposed as an UI national collaborative research in the program of social and humanities studies (sosial humaniora). The primary focus of this research is the dynamic relations between the process of decentralization (specifically the Special Autonomy for Papua) and the social exclusion processes experienced by local marginalized communities surrounding the development of The LNG Plant in The Bay of Bintuni Regency and the potential inclusive policies and programs of the local government and the MNC (multinational corporation), BP (Beyond Petroleum). This primary focus is analyzed in the context of two patterns of relations on the national and macro level. First, the pattern of relations between natural resources and the Indonesian Industrialization Strategy In The Oil and Gas Sector In The Post New Order Era (1999-2009) and second, the pattern of relations between natural resources and the Character of State-Society Relations In The Post New Order Era (1999-2009). This research will carry out the Qualitative approach with specific emphasis on in-depth interviews, focus group discussions (FGD) for the primary data, and analysis of secondary data . This research will use Case Study of The Indonesian Oil and Gas Sector In The Province of West Papua specifically the development of The LNG Plantin theregency of The Bay of Bintuni. This site is chosen due to the existence of the development of The LNG Plant being developed and operated by the giant oil and gas MNC, BP (Beyond Petroleum). This research will be carried out within the period of 10 (ten) months. The academic aspect, or more specifically, the sociological significance of this research is to address and analyze the linkages between the processes of Indonesian development and Industrialization Strategy In the Post New Order Era (1999-2009) in the Oil and Gas Sector on the macro level with the decentralization process on the local level in West Papua. This research is also relevant for policymaking especially in poverty alleviation at the local level since it also analyzes the linkages between the process of decentralization with the dynamic processes of social exclusion and inclusion of local communities surrounding the development of the LNG Plant in the Bay of Bintuni Regency. The data analysis and policy recommendation of this research will be highly relevant to the improvement of the welfare of the local communities surrounding this plant. This research is conducted in collaboration with the Faculty of Social and Political Sciences at the University of Cenderawasih, Jayapura, Papua (FISIP-UNCEN) because it is highly relevant to cooperate based on local expertise and knowledge on the social, cultural, political, and economic contexts of the decentralization processes on the local level in West Papua especially on the surrounding communities of the LNG Plant. It is with this national collaborative research that a real and equal academic partnerships based on empirical researches can be developed through both institutional and private cooperations.
Keywords. Decentralization * Inclusive Policy * Industrialization * Local Government * Natural Resource
Diskusi 9: Kamis, 2 Mei 2013
Konflik Komunitas dan Perusahaan di Wilayah Operasi Industri Energi:
Pelajaran dari Kasus Perusahaan Energi di wilayah Jawa Barat (Indonesia)
dan di wilayah Delta (Nigeria).
Sulastri
Abstrak. Kebutuhan energi secara global terus diupayakan dengan tetap adanya perluasan wilayah eksplorasi dan eskploitasi sumber energi dalam berbagai jenis di berbagai belahan dunia.Eksplorasi dan ekploitasi energi ini tidak secara langsung membawa dampak positif bagi komunitas di sekitar wilayah operasi industri tersebut. Dari kasus industri energi di wilayah Jawa Barat (Indonesia) dan di Delta (Nigeria), kondisi minimnya peluang kerja dan rendahnya tingkat kesejahteraan komunitas di sekitar industri telah menimbulkan ketegangan dan konflik antara komunitas dengan perusahaan. Dalam prakteknya berbagai aksi yang mengarah kepada konflik komunitas dengan perusahaan digerakkan oleh berbagai aktor yang mewakili berbagai stakeholder dengan berbagai kepentingan. Dalam penyelesaian konflik tersebut perusahaan cenderung mengambil peran utama daripada pemerintah yang seharusnya berperan sebagai regulator. Keterlibatan pihak ke tiga dan perubahan dari pendekatan keamanan ke pendekatan partisipatif memberikan kemungkinan bagi berkembangnya relasi yang lebih positif antara perusahaan dengan komunitas.
Kata Kunci.Konflik Komunitas dengan Perusahaan * Pendekatan Keamanan * Pendekatan Partisipataif * Peran Negara * Peran Perusahaan
Diskusi 10: Kamis, 16 Mei 2013
Pengembangan Pengukuran dan Tipologi dalam Penelitian Evaluasi
Kusharianingsih C. Boediono
Abstrak. Dalam penelitian sosial, proses pengukuran merupakan upaya peneliti mengaitkan gejala yang diteliti dengan konsep-konsep yang digunakan dalam kajiannya dan terbagi dalam dua tahap: proses konseptualisasi dan operasionalisasi. Melalui proses pengukuran yang cermat dan sistematis diharapkan dapat dikumpulkan data yang merupakan representasi objektif dari suatu gejala yang diteliti.Dalam tulisan ini dipaparkan tahapan proses pengukuran dalam suatu penelitian evaluatif, sebagai salah satu jenis penelitian terapan dalam ilmu sosial. Sesuai dengan tujuan pelaksanaan evaluasi, proses pengukuran mencakup tahap pelaksanaan dan capaian dari suatu program yang bersifat partisipatoris di dua lokasi penelitian yang berbeda. Unit observasi dalam penelitian evaluasi ini terdiri dari berbagai pihak yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Dengan menggunakan pendekatan yang bersifat generatif, yang memberikan keleluasaan kepada peneliti dalam tahap pengembangan instrumen, proses pengumpulan dan analisis data; temuan penelitian selanjutnya dikonversi ke dalam bentuk tipologi hasil evaluasi berdasarkan persepsi objek studi terhadap perencanaan dan capaian pelaksanaan program.
Kata Kunci. Penelitian Sosial * Penelitian Evaluasi * Pengembangan Pengukuran * Pengembangan Instrumen * Tipologi dalam Penelitian.
Diskusi 11: Kamis, 30 Mei 2013
Sunda Wiwitan: Agama Asli Orang Sunda sebagai Salah Satu Kearifan Lokal Indonesia
Iqbal Djajadi
Abtsrak. Selama ini kajian-kajian kearifan lokal (local wisdom) di indonesia cenderung menghindarkan pembahasan agama. Dalam banyak tulisan, kearifan lokal dianggap sekedar sebagai pengetahuan yang bersifat profan dan pragmatis untuk mengatasi masalah pelestarian alam yang diakibatkan modernisasi dan globalisasi. Dalam presentasi ini saya berupaya menunjukkan bahwa kearifan lokal sebenarnya berlokasi dalam apa yang disebut sebagai agama, kumpulan pengetahuan yang paling lengkap dan paling relevan tentang semesta terdekat. Dengan menjadikan Sunda Wiwitan sebagai kasus, saya menemukan berbagai pengetahuan sakral bertalian dengan pengelolaan alam secara lestari (sustainable development) melainkan juga pedoman bertindak (code of conduct).
Kata kunci. Agama * Kearifan Lokal * Globalisasi * Lokalisasi * Glokalisasi.
Diskusi 12: Kamis, 13 Juni 2013
From Communist to Islamist:
The Social History of the Islamization of Ngruki, Central Java, Indonesia
Andi Rahman Alamsyah
Abstract. The Islamization of Ngruki is the function of the dynamics of the relations of political Islam and the state in the context of the Cold War and industrialization (development) supported by foreign capital. Political Islam became important in that context, as it was a populist power critical towards the authoritarianism and industrialization, which are the sources of legitimacy for the New Order regime. The dynamics and context also decided the dominant orientation and strategies of Islamization and the results. This argument differs from existing studies that place networks with radical elements and state repression, radical doctrines, and the weak democratic state as conditions allowing the Islamization of Ngruki into radicalism. The data in this study are obtained from a series of field studies in Ngruki, Solo, Yogyakarta and Jakarta in 2010-2013. Interview with relevant source persons, literature and document analysis are the techniques used to obtain data.
Keywords. Abangan * Communist * Islamist * Islamization * State * Political Islam * Industrialization.
ID-LabSosio